Senin, 09 Maret 2015

Kuliah Online

Modul Kuliah Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul Kuliah Tauhid
Judul Materi Mukaddimah
Seri Materi KDW0101 Seri 01 dari 41 seri/esai
File Paper Ada Tidak
File Audio Ada Tidak
File Video Ada Tidak
Penugasan Ada Tidak
Referensi –

Bismillaahirrahmaanirrahiem, saya mulakan Kuliah Tauhid ini dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi-Nya, Allah, Tuhan semesta alam. Salam hormat kepada semua Peserta KuliahOnline.

Menyenangkan sekali bisa ketemu dengan Saudara-saudara semua, meski secara maya. Saya berdoa
semoga segala fadhilah ilmu dan fadhilah majelis ilmu, tetap diberikan oleh Allah kepada kita, sebagaimana kalau kita duduk bertatap muka satu atap di satu
majelis ilmu.

Rasulullah bersabda, bahwasanya sesiapa yang duduk di dalam majelis ilmu, maka Allah akan
mencatatkannya sebagai orang yang ikut berjihad di medan perang membela agamanya Allah. Dan sesiapa yang duduk di majelis ilmu, maka Allah juga akan memerintahkan malaikat-Nya turun.

Malaikat ini akan mengepakkan sayapnya dan bercucuran rahmat kepada siapa yang ternaungi.
Malaikat ini juga akan membanggakan mereka semua
di hadapan Allah, seraya memohonkan ampun kepada Allah.

Majelis ilmu adalah juga bahagian dari Majelis Zikir, majelisnya orang-orang yang belajar untuk mengenal dan mengingat Allah.
Insya Allah segala fadhilahnya kelak kita akan pelajari lebih lanjut lagi.

Saya hanya kepengen Saudara saudara semua ikut mengamini doa saya, agar KuliahOnline ini menjadi
Majelis Ilmu juga buat kita.

Dan sejatinya, KuliahOnline ini adalah pengajian. Pengajian secara
maya. Baarokawloohu lanaa, keberkahan semoga Allah berikan kepada kita, dan kepada siapa yang
terlibat di dalam KuliahOnline ini.
Saya juga berdoa kepada Allah, agar waktu dan biaya yang Saudara-saudara keluarkan; biaya registrasinya, biaya pemakaian listrik dan internetnya, biaya
investasi perangkat kerasnya, dan biaya-biaya lainnya, dijadikan sebagai sedekah sebagaimana patutnya Allah menganggap sedekah bagi siapa yang
mengeluarkan biaya dalam menuntut ilmu dan haji umrah.
Dia-lah Yang Maha Syakuur, Maha Membalas, Maha Menghargai.
Di mana kita sama tahu, bahwa
setiap sedekah akan mendapatkan balasan yang luar biasanya dari Allah subhaanahu wata’ala.

Dalam pada itu, saya menggarisbawahi kepada semua
peserta KuliahOnline. Sesiapa yang mendapatkan ilmu, pengalaman, pencerahan, spirit, motivasi dari sesi-sesi KuliahOnline ini, mudah-mudahan berkenan membagi lagi kepada yang lain. Agar bertambah-tambah pahala kebaikan kita bersama.

Adapun registrasi yang muncul akibat KuliahOnline ini, mudah¬mudahan ada keridhaan dari Saudara-saudara semua sebagai sarana buat saya dan yang terlibat di KuliahOnline ini mencari rizki yang halal dan sebagai dana untuk operasional penyelenggaraan dan pengembangan KuliahOnline ini.
Tapi sesiapa yang tiada kemampuan untuk melakukan registrasi, atau ada hambatan-hambatan teknologi, fisik dan keilmuan, maka kepada merekalah kita berbagi ilmu yang sudah didapat ini.
Sungguh, kita sama-sama berjuang agar keridhaan Allah betul-betul
kita dapatkan. Saudara ridha terhadap kami, dan kami
ridha terhadap Saudara.

***

Dengan memuji kepada Allah, saya beristighfar kepada Allah. Beragam nikmat, Allah berikan, sementara saya rasa ibadah tiada bertambah. Bahkan barangkali kalaulah tidak ada Kasih Sayang-Nya, tidak ada Rahman dan Rahim-Nya, niscaya tidak akan pernah berimbang antara dosa dengan kebaikan.
Selalu akan lebih banyak dosa ketimbang kebaikan.

Kesibukan dunia yang pada akhirnya seringkali menyebabkan manusia menjadi jatuh ke dalam
kesusahan, tidak menjadi pelajaran buat yang lain. Atau bahkan sering tidak menjadi pelajaran bagi dirinya sendiri. Bukan kesibukannya itu sebenarnya yang menjadi masalah, melainkan karena kesibukan itu sudah melalaikannya dari mengingat Allah.

Andai kesibukan mencari dunia tidak melalaikan diri kita dari Allah, maka niscaya hidup ini akan seimbang dunia dan akhirat.

Mencari dunia adalah perintah Allah
juga. Dan setiap perintah Allah yang dikerjakan, maka ia menjadi ibadah. Allah hanya meminta kita, jangan
sampai kita lalai dari mengingat-Nya.

Untuk itulah saya ingatkan diri ini dan diri yang bisa diingatkan dengan pembelajaran tauhid yang saya tulis. Agar kita bisa mementingkan Allah dari siapapun
dan dari apapun.

Dan Kuliah tauhid ini saya sampaikan juga sebagai pengingat bagi diri saya dan bagi mereka yang mau mengingat akan kelalaiannya beribadah sebagai tujuan diciptakannya manusia; Untuk
beribadah kepada Allah.

Kuliah Tauhid saya rangkai seraya memohon izin dan ridha-Nya.
Saudara-saudaraku peserta KuliahOnline… Di antara biang keladi iman sering runtuh, sebab tidak sedikit manusia yang takut bahwa ia akan tidak memiliki rizki… Tidak bisa menyelesaikan masalah… Tidak bisa memenuhi keinginan-keinginan dunianya…
Tidak akan bisa senang hidup di dunia jika rajin beribadah dan taat kepada Allah… Sedang Allah Maha
Segala, Maha Kuasa, Maha Besar.

Dunia mengalahkan dirinya dari Allah. Atau malah karena tidak mengenali apa itu hakikat kebahagiaan, hakikat kesenangan, dan atau lebih jauhnya hakikat hidup itu sendiri, yang kemudian menyebabkan iman menjadi tidak muncul cahyanya di kehidupannya. Atau, malah tidak mengenal Allah? Untuk itulah perlu kiranya belajar
tentang tauhid.

Penyebab lain iman sering runtuh,
adalah ketiadaan ilmu. Dan ilmu segala ilmu adalah ilmu tauhid.

Belajar tentang tauhid adalah belajar tentang Allah, dan itu juga berarti belajar untuk kehidupan dan
kematian.
Kita hidup berasal dari Allah, dan pun kita akan mati untuk kembali kepada Allah Yang Maha Hidup.

Pengetahuan bahwa manusia yang hidup akan mati, dan yang mati akan dibangkitkan kembali untuk
mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya, juga mendorong saya menulis esai demi
esai Kuliah Tauhid ini.

Alangkah mengerikannya jika kemudian kita betul¬betul dilalaikan oleh dunia, dan lebih mengerikan
lagi jika kemudian hidup kita sendiri menjadi jauh dari Allah, dekat dengan perilaku-perilaku syetan, lalu mati. Entahlah, tidak terbayang betapa sia-sianya hidup seperti ini.

Semula Kuliah Tauhid ini digunakan sebagai perenungan bagi diri sendiri, dan kemudian dibawa kepada sesiapa yang berkenan diajak untuk sama-sama belajar tentang Allah dan kehidupan ini.

Rasanya saya seperti sedang berdiri sebagai orang yang tauhidnya sudah benar saja ya? Padahal masih jauh. Saya niatkan sama-sama belajar dengan Saudara-saudara semua.

Hati ini gelisah dengan kurangnya ibadah, mudahnya maksiat, bahkan maksiat di tengah ibadah; ketika
berdakwah, ketika menulis, ketika shalat, ketika zikir, ketika baca al Qur’an. Saya mengerti, jawaban
semuanya adalah tauhid, untuk menghidupkan iman dan membuahkan amal yang terang benderang.

Semakin manusia bertauhid, semakin ia aman dan nyaman. Pun semakin ia bahagia dan tenang. Sebab ia semakin mengenal dan semakin dekat dengan Allah.

Belum lagi persoalan-persoalan kehidupan manusia dan hajatnya yang banyak yang tiada ada pernah
habisnya. Dua hal ini; persoalan hidup dan hajat hidup, manusia sebenarnya membutuhkan Allah Yang Maha Tahu tentang dua hal ini.
Namun ilmu tauhid sudah sedikit sekali dipelajari orang lantaran beratnya. Akhirnya manusia tidak mengenal Allah, Tuhannya.

Perlu saya ketahui dan perlu lebih lagi diketahui oleh Saudara-saudara semua. Di tangan Allah; menaikkan
gaji orang-orang yang tiada cukup gajinya, melunasi hutangnya, menghadiahkan pekerjaan dan permodalan usaha, menyembuhkan penyakit seseorang, dan
menyelesaikan semua problem kehidupan manusia, adalah jauh-jauh lebih ringan daripada DIA memberi rizki kepada semua makhluk di bumi.

Allah sediakan jalan shalat dhuha, sedekah, tahajjud misalnya, sudah akan membuat manusia enteng
dengan persoalan hidup dan hajatnya. Tapi itulah, bagaimana mau mengenal Allah, kalau kemudian tiada mengenal seruan-Nya, petunjuk-Nya, bimbingan-Nya?
Dan karena tidak mengenal jalan-jalan ini, manusia lalu menempuh jalan-jalannya sendiri yang lama dan berat.
Lalu mereka mengatakan, “Inilah hidup”. “Perjuangan”,begitu katanya.

Orang-orang ini tidak tahu bahwa Allah memberi keringanan, sebab DIA Yang Maha Tahu tentang
bagaimana alam ciptaannya bekerja. Tapi sayang, manusia memilih jalan yang berat. Mengapa? Sekali lagi saya insyafkan diri saya, ini sebab tiada ada ilmu tauhid.

Ketika manusia dihadapkan pada sejuta persoalan hidup yang lain, ia berputus asa dari rahmat Allah.
Seakan pertolongan Allah itu jauuuuuuh, tidak mungkin ia gapai. Bagaimana mungkin seseorang
sudah mah ia jauh dari Allah, lalu memberi-Nya persangkaan buruk yang demikian kepada Allah? Itu
juga terjadi karena ia tidak mengenal Allah.

Kasih Sayang Allah begitu besar. Jauh lebih besar melampaui dosa siapapun dan jauh lebih besar dari
dosa siapapun. Pertolongan-Nya pun demikian mudah didapat. Allah hanya meminta hanya ada DIA di hati kita, di pikiran kita, di kehidupan kita. Jangan ada yang lain. Lalu ruku’, sujud, dan berdoa pada-Nya,
seraya memperbaiki diri dari sisi iman, ibadah, dan amal saleh, niscaya kehidupan akan terang
benderang.

***

Saudara-saudaraku, saya mengingat secuplik episode ketika saya bermasalah. Satu saat saya menangis di hadapan seorang ‘alim. Lalu dia memegang dada saya.
Dia bertanya, “Apa sesungguhnya yang Kamu butuhkan?”. Saya terdiam.
Sentuhan tangannya di dada saya, adalah kelembutan yang menghunjam hingga di lubuk hati saya yang paling dalam. Ada kesejukan yang mengalir. Katanya, “Yang Kamu butuhkan hanya Allah. Iman. Tauhid. Bukan duit. Bukan solusi. Bukan yang lainnya. Hanya Allah”.

Saat itu saya menangis. Ingin rasanya segera saya berlari ke tempat wudhu, dan secepatnya menggelar sajadah dan menangis. Dan saya lakukan itu.

Tauhid! Itulah jawaban buat saya. Tauhid, mengeesakan Allah, menjadikan Allah segalanya,
itulah jawaban buat saya dan buat semua orang yang berdada sesak. Dan itulah juga jawaban buat orang
yang belum sesak dadanya supaya menjadi modal ketika kesesakan bersemayam di dadanya.

***

Dikali pertama kita memulai belajar sesuatu yang berat ini, kita bershalawat kepada Rasulullah shalla‘alaih. Allah menjanjikan sesiapa yang bershalawat
satu kali padanya, maka Allah bershalawat 10x kepadanya. Dan tiadalah cinta kepada Allah dihitung
cinta, hingga kita mencintai Allah. Ta’at kepada Allah tiada dihitung ta’at apabila kita tiada ta’at kepada
Rasulullah.

Mari kita hadiahkan shalawat dan salam, sebagai doa, kepada orang yang paling kita rindukan, Nabiyallah Muhammad shalla ‘alaih, agar diri kita dan segenap orang-orang yang ada di hati kita, juga para jamaah yang lain yang belum mengetahui adanya KuliahOnline
ini, ada di barisannya Nabi ketika semua manusia dikumpulkan di Padang Makhsyar. Dan agar kita
semua duduk satu surga dan bisa mencium wanginya;

Man ahyaa sunnatii faqod ahabbanii, wa man ahabbanii kaana ma’ii filjannah, siapa yang menghidupkan sunnahku, maka sungguh dia telah mencintai diriku. Dan barangsiapa yang mencintai
diriku, maka dia akan bersamaku di surga.

Sungguh, Rasulullah yang setiap hari saya paksakan bershalawat kepadanya minimal 100 kali sehari
semalam, betul-betul memotivasi diri saya, agar diri ini masuk kepada golongan orang-orang yang mencintai sunnahnya, terbiasa hidup dengan sunnah-sunnah
Rasulullah, dan menjadi orang yang sayang apabila begitu gampang meninggalkan sunnahnya. Itu tiada
lain, agar Allah –yang t’lah berkata bahwa tiadalah lengkap kalimat tauhid, kalimat “Laa-ilaaha illallaah”,
tanpa “Muhammadar rasuulullaah”, tanpa kesaksian bahwa Muhammad itu adalah Rasul-Nya –memasukkan diri ini ke dalam golongan orang-orang yang mencintai-Nya.

Qul, katakanlah, in kuntum
tuhibbuunallaah fattabi’uunii yuhbibkumullaah, jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku
(Rasuulullaah), niscaya kalian akan dicintai Allah.

Mengenal Allah, mengenal Rasulullah. Mencintai Allah,
dan mencintai Rasulullah. Mengikuti Allah, dan mengikuti Rasulullah. Ta’at kepada Allah, dan ta’at kepada Rasulullah, itulah yang mau saya tuju ketika saya tulis materi demi materi perkuliahan ini.

Inilah tauhid. dan inilah ruh semua ruh seluruh KuliahOnline kita.

Apapun modul yang dipilih oleh masing¬masing peserta. Besar harapan saya, agar kalimat tauhid
betul-betul dicatat Allah pernah kita ucapkan; Man qoola laa-ilaah illallaah, dakholal jannah, siapa yang mengucapkan Laa-ilaaha illallaah, maka dia dijamin masuk surga. Dan besar pula harapan ini, agar kita-kita semua ini beserta keluarga kita, bisa benar-benar
bersungguh-sungguh mengenal diri-Nya, mengenal rasul-Nya, dan kemudian berkenan menjadi hamba-
Nya, menjadi penyembah-Nya.

Tiada yang saya takutkan kecuali diri ini mati dalam keadaan tidak bisa mengatakan Laa¬ilaaha illallaah wa-asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Dan
mestinya ini jugalah yang Saudara-saudara semua takutkan. Bukan hutang yang belum terbayar, bukan
piutang yang belum tertagih, bukan penyakit yang belum sembuh, bukan pekerjaan dan modal usaha yang belum kita dapatkan, bukan rumah yang belum bisa kita beli, bukan dunia yang selama ini menjadi
sumber petaka dan masalah kita. Bukan. Melainkan betul-betul yang kita takutkan adalah kalau kita
meninggal dunia dalam keadaan kita tidak bisa mengucapkan kalimat tauhid.

Maka mari kita belajar sepenuh hati, dan saling mengingatkan.

***

Tentu saja tidak ada yang bisa mengajarkan sebaik Allah yang mengajarkan. Dan tidak ada satu pun ilmuyang kita dapat kecuali Allah yang mengizinkannya menjadi ilmu buat kita.

Saya berharap, kuliah tauhid ini bisa menyelamatkan diri kita semua dari
kehancuran yang lebih besar, dengan kita mengenal-Nya, dan segera memulai saja perjalanan tauhid dari mengenal-Nya.

Apa yang saya maksud dengan kehancuran yang lebih besar? Yaitu ketika kematian datang, kita tidak siap. Belum diampuni Allah, belum dapat ridha-Nya, belum dapat maaf-Nya.

Buat apa kaya dunia, jika kemudian
neraka terhidang untuk kita, abadan abadaa. Selama-lamanya.

Semoga cara saya memperkenalkan Allah kepada diri saya, bisa menjadi satu pembelajaran tauhid yang
diridhai Allah subhaanahuu wata’ala.

Tidak ada yang aneh dari pembelajaran tauhid yang akan saya sampaikan. Semuanya insya Allah perjalanan hidup yang begitu saja.

Kanan kiri Anda yang mengikuti pembelajaran ini, banyak yang lebih ‘alim, lebih banyak makan asam
garam, lebih soleh, maka mintalah juga nasihat dari mereka. Boleh jadi apa yang saya sampaikan adalah
sebuah kesalahan. Namun apa yang saya tempuh, dari sedikit cara yang saya ketahui ini, sudahlah cukup
membuat saya bangga, bahwa Allah Memang Tuhan saya.

Dia begitu baik, dan sangat-sangat baik. Saya mengenal banyak orang kaya, dan berkuasa. Tapi siapa yang saya bisa mintakan kekayaan dan
pembagian kekuasaan?

Hanya DIA yang berkenan diminta, tanpa batas, dan diberi! Saya nukilkan sedikit pengalaman-pengalaman mereka yang berkenalan dengan Allah, lalu saya membagi-baginya menjadi satu dua kisah hikmah.

Biarlah Allah yang mengetahui rahasia kebenaran-Nya.
Sebab kepada-Nya juga berpulang semua kebenaran.
Kemuliaan mudah-mudahan Allah hadiahkan juga buat mereka-mereka yang kita kasihi; orang tua kita,
keluarga kita, sahabat-sahabat kita, para orang yang sudah mendoakan dan menjadi bahagian dari amal
saleh, dan buat orang-orang yang mulai mengikuti perkuliahan tauhid ini. Agar Allah angkat derajat kita semua, menyingkirkan semua duka, penderitaan, memberi jawaban semua persoalan hidup.

Dan yang lebih penting lagi, sesuai
tujuan perkuliahan ini, agar di diri kita semua, tumbuh tauhid, iman, dan mewafatkan kita semuadalam
kebaikan untuk segera bisa menemui Allah dalam keadaan yang diridha-Nya.

***

Setelah ini, saya dan Anda semua akan sama-sama belajar tentang maa huwattauhiid? Apa itu tauhid?
Saya katakan sama-sama belajar, sebab sebagaimana saya katakan di atas, memang saya pun masih terus
belajar, dan akan terus belajar.

Kelak kita akan undang para ahli, para ‘alim ‘ulama di bidang ini, untuk duduk bersama dan mengajarkan
kepada kita semua tentang ilmu tauhid.

Subhaanallaah! Betapa menyenangkan hati kegiatan belajar dan mengajar tauhid ini. Saya undang hampir semua kelompok manusia, lewat pintu KuliahOnline
yang beragam sesuai dengan kebutuhannya dan keinginannya.

Ada yang tidak bermasalah, tapi
sekedar ingin belajar menambah wawasan. Ada pula yang memang bermasalah. Semuanya saya undang belajar di Kuliah Online.

Sementara itu, saya tutup dulu kanalnya materi-materi lain. Saya tutup dulu pintunya materi-materi lain. Agar ia tidak diakses dulu sebelum Kuliah Dasar Tauhid ini
dipelajarinya. Kuliah Dasar Tauhid ini saya anggap sebagai ruh dari seluruh materi Kuliah Online; baik
yang berupa tulisan, audio, visual, hingga ke seminar-seminar dari berbagai materi Kuliah Online.

Mudah-mudahan Anda semua bisa berprasangka baik, dan ridha menerima pengajaran seperti ini.
Kuliah Dasar Tauhid ini sendiri, insya Allah, terdiri dari 41 esai pembelajaran tentang tauhid termasuk mukaddimah ini. Kalau mukaddimah ini dikeluarkan, maka jumlahnya 40 esai.

Kuliah Tauhid ini bersifat harian. Baru setelah itu, Saudara¬saudara bisa mengambil materi-materi kuliah lain.
Baik Kuliah Dasar, Kuliah Pilihan, dan Kuliah Solusi Terapan Sedekah. Mudah-mudahan dengan kekuatan
getaran hati menuju Allah, perkuliahan tauhid ini sudah cukup menemani hari-hari Anda.

Anda yang butuh pencerahan dan pertolongan, yang karenanya
Saudara memilih Kuliah Solusi Terapan, ga usah khawatir. Bersabarlah mengikuti Kuliah Tauhid ini. Niscaya ia bisa juga menjadi jawaban buat Saudara,
bahkan sebelum Saudara mengikuti Kuliah Solusi Terapan Sedekah.

Maafkan segala kesalahan saya dan kawan-kawan pengelola perkuliahan online ini ya, apabila ditemukan banyak kejanggalan. Terima kasih atas kepercayaan Anda semua kepada kami. Kritik dan saran teramat sangat saya tunggu. Jazaakallaah.

Dalam pada itu, saya mengingatkan yang memulai belajar Kuliah Tauhid ini, untuk sama-sama memulai
memperbaiki ibadah kita sebagai awal implementasi Kuliah Tauhid ini.

Yang belum shalat, shalatlah. Yang sudah shalat, tapi masih sendiri, berjamaahlah (kecuali perempuan).
Yang masih shalat di rumah, berusahalah untuk shalat di masjid. Yang sudah shalat wajib, sempurnakanlah dengan qabliyah ba’diyah.

Insya Allah saya akan menemani hari-hari Saudara semua dengan
perkuliahan yang kita berdoa mudah-mudahan diridhai Allah. Amin.

Dan bukanlah satu kebetulan, kita semua memulai perjalanan belajar KuliahOnline ini ketika Sya’ban
sudah akan berakhir dan berganti dengan Ramadhan. Bulan yang semua amal dilipatgandakan, penuh
keberkahan, penuh ampunan, penuh dengan keridhaan Allah.

Mudah¬mudahan (KuliahOnline ini
dimulai perdananya tanggal 25 Agustus 2008, Web Admin).
Selamat mengikuti perkuliahan, mudah-mudahan Allah membimbing kita semua. Amin.

***

Yaa Allah, izinkan kami mengenal-Mu, dan perkenalkan diri-Mu kepada kami. Duhai Allah yang tiada bisa mengajarkan sesuatu, kecuali Engkau yang mengizinkan dan mengajarkan. Ajarkan kami ilmu-ilmu yang bisa membuat kami menjadi selamat dunia dan akhirat.

Kenalkan kami kepada keagungan-Mu, agar tiada sombong kami hidup di dunia ini. Kenalkan kami kepada Kasih Sayang-Mu, agar kami tahu bahwa kami hidup tidak sendiri.
Apapun kesusahan kami, kesulitan kami, kami tahu bahwa Engkau Maha Mendengar, Engkau Maha
Menolong, Engkau Maha Kuasa, sehingga tiadalah kesulitan itu menjadi bahagian dari kehidupan orang-orang yang mengenal-Mu.

Rabb, kenalkan kami kepada diri-Mu yang Maha Membebaskan manusia dari permasalahannya.
Sehingga enteng hidup mereka yang mengenal-Mu.
Kenalkan kami kepada Engkau Yang Maha Menjawab Semua Doa. Kenalkan kami kepada Zat yang tidak sanggup melihat kami menderita dan menanggung dosa.
Kenalkan kami ya Allah. Kenalkan kami pada diri-Mu.
Engkau yang berkata dalam kalam-Mu; kuntu kanzan makhfiyyan, sungguh dulu Aku adalah permata yang tersembunyi. Fa-uriidu an u’rofa, maka Aku ingin dikenal. Fa-kholaqtu kholqon liya’rifanii, kuciptakan makhluk untuk mengetahui Aku.
Maka, yaa Allah, berilah kami ilmu yang bermanfaat.
Ilmu yang bisa membawa kami kepada diri-Mu, dan menambah kecintaan kami kepada Rasul-Mu. Ilmu yang bisa menyelamatkan kehidupan kami, yang bila tidak diberikan ilmu itu maka kami tidak mengenal-Mu.

Ya Allah, dengan penuh kerendahhatian dan penuh
harap akan keselamatan yang abadi. Kenalkan kepada kami diri-Mu Yang Maha Melihat, Maha Mengawasi.
Agar kami tahu bahwa setiap detik kehidupan kami senantiasa diperhatikan oleh-Mu.
Wahai Zat Yang Teramat Teliti dalam mencatat, dengan Kemurahan Ampunan dan Maaf-Mu, izinkan kami bershalawat dulu kepada Rasul-Mu, memuji dengan pujian yang Engkau sandangkan pada diri-Mu, serta didahului dengan beristighfar yang sungguh-sungguh dari dalam hati kami, setelahnya kami memohon agar Engkau hapuskan seluruh catatan keburukan kami dan menggantinya dengan catatan ampunan, maaf dan ridha-Mu.

Allaahumma sholli wa sallim wa baarik ‘alaa sayyyidinaa Muhammadin wa’ alaa aalihi washohbihi ajma’iin walhamdulillaahi robbil’aalamiin.

Nastaghfirullaahal ‘adzhiem wa atuu-bu ilaih. Yaa Rahmaan, Yaa Rahiim, hari ini, saat ini, kami semua
memohon ampun dari-Mu, dari kesalahan tidak mengenal-Mu, dari kesalahan melalaikan diri-Mu, juga
dari kesalahan tidak mengikuti ajaran-Mu dan ajaran Rasul-Mu. Ampuni kami dari seluruh ragam keburukan dan kemaksiatan yang sepenuhnya Engkau genggam
seluruh catatannya. Kami ingin kembali pada-Mu dalam keadaaan diri yang sudah terampuni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar