Kemuliaan diri bukan sebatas karena sudah rajin beribadah formal. Itulah alasan kenapa Rasulullah tidak mengatakan bahwa orang yang paling mulia adalah yang shalatnya berjam-jam, hajinya puluhan kali, puasanya setiap tahun, zakatnya jutaan rupiah.
Banyak orang mampu sujud dan rukuk di malam hari, tetapi rasa dengki tetap menyelimuti hatinya. Mudah sekali berburuk sangka kepada sesama. Tidak heran jika hamba-hamba mujur yang dijamin masuk surga bukan selalu mereka yang rajin beribadah formal.
Kita sering mendengar istilah saleh. Setiap kita tentu ingin menjadi pribadi saleh. Generasi saleh itulah juga yang menjadi dambaan setiap orang tua. Lantas, bagaimana mengenali kesalehan? Inilah ciri-ciri pribadi saleh menurut surah Ali Imran/3 ayat 113-114:
- Gemar membaca Al-Qur’an di waktu malam.
- Rajin mengerjakan shalat malam.
- Kukuh memegang iman dan berbuat baik.
- Senang menganjurkan kebajikan.
- Berani mencegah kemungkaran.
- Bersegera dalam berbuat baik.
Tidak mudah, bukan? Butuh perjuangan tanpa kenal lelah untuk dapat memenuhi kriteria-kriteria itu. Insya Allah kita semua sedang berproses. Berikut ini panduan Al-Qur’an yang dapat kita jadikan pedoman dalam meniti hidup menjadi pribadi saleh.
“Siapa saja yang berbuat jelek, lalu dia memohon ampun kepada Allah, maka dia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nisa/4: 110)
“Siapa saja yang berbuat dosa, sesungguhnya dia telah merugikan dirinya sendiri. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nisa/4: 111)
“Siapa saja yang berbuat salah atau dosa, lalu dia menuduh orang lain sebagai pelakunya, sesungguhnya dia telah melakukan fitnah dan dosa yang nyata.” (QS An-Nisa/4: 112)
Kepada Allah jua kita harapkan bimbingan dan pertolongan.
Diambil dari facebook
14 Januari pukul 17:12 Atas izin Allah, semoga bermanfaat
